Rabu, 13 Januari 2016

Cara Daftar Ulang (Heregistrasi) Mahasiswa IAIN Antasai Banjarmasin 2016

Sebelum pergi kita siapkan dulu yang berikut ini:
1. Biodata Mahasiswa
2. Foto copy KK alias Kartu Keluarga 1 lembar (Tahun sebelumnya tidak diminta)
3. KTM asli dan FotoKopianya 1 lembar (Kartu Tanda Mahasiswa)
4. Bukti Slip Pembayaran

Sekarang kita mulai bercerita, pertama kita mesti pergi ke bank buat bayarnya, terus nanti dapat kertas slip bukti pembayaran, terus di fotokopi 1 lembar, terus kumpulkan semua berkas yang disebutkan diatas tadi terus bawa ke gedung SIAKAD alias gedung Apa yaa???? lupa, ya sejenis gedung yang ngurus data mahasiswa gitu, nah kalo sudah sampai serahkan deh semua berkas tadi lalu tunggu sebentar, kita tunggu santai aja diluar loket, setelah diberi kertas KRS dan KTM yang sudah di update, terus selesai. Pulang deh :D

SEJARAH, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA




SEJARAH, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN
BAHASA INDONESIA




Oleh:
Hariyadi (1401230701)
Muhammad Azkia (1401230706)
Rayhanah (1401231494)




INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BANJARMASIN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2014


KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan taufiq dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikut beliau hingga akhir jaman.
Makalah ini membahas tentang “Sejarah, Fungsi, Dan kedudukan Bahasa Indonesia” materi-materi yang kami sajikan memuat sejarah bahasa Indonesia serta fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia, yang mana materi tersebut kami ambil dari beberapa sumber referensi. Tugas ini merupakan tugas semester awal dari mata kuliah Bahasa Indonesia jurusan pendidikan bahasa arab.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan.
Demikian makalah ini penulis susun, semoga bermanfaat. Atas perhatian dan partisipasinya penulis ucapkan terimakasih.




                                                                                    Banjarmasin, 19 September 2014

        Penulis

 
  


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk meningkatkan kesadaran Mahasiswa bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir berbahasa Indonesialah yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa Indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Kemahiran berbahasa Indonesia bagi mahasiswa Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis, dan tata laku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademis.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah sejarah Bahasa Indonesia?
2.      Bagaimanakah fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah bahasa Indonesia.
2.      Untuk mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara sejak abad-abad awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu ditemukan di pesisir tenggara pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara.

1.      Sejarah singkat Bahasa Indonesia
Awalnya, pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi, sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:
Ø  Bahasa melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia, yaitu bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
Ø  Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
Ø  Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku-suku lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi awal bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
Ø  Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia yang saat itu disebut Hindia-Belanda, mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu-yang saat ini menjadi wilayah Malaysia-di bawah pimpian Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuijsen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu Van Ophuijsen pada tahun 1896 yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908 yang saat ini bernama Balai Pustaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya di Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan, Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan." 
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Indonesia yang banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata,sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan dengan dialek dan logat daerahnya masing-masing. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah kadang bahasa itulah yang digunakan sebagai pengganti bahasa Indonesia.

2.      Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan beranekaragam suku, budaya, dan bahasa. Untuk menyatukan dan mempermudah komunikasi antarsuku yang memiliki beragam bahasa, maka ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.  Saat ini banyak terjadi pergeseran makna yang membombardir kekukuhan bahasa Indonesia. Keberadaan Bahasa Indonesia mengalami banyak perkembangan dari sejak awal terbentuknya hingga saat ini karena keterbukaannya. Keberadaan bahasa Indonesia dewasa ini mempunyai dua fenomena menarik:

Ø  Fenomena Positif.
Bahasa Indonesia telah berkembang dengan baik di kalangan masyarakat. Terbukti dengan digunakannya bahasa Indonesia oleh para ibu (khususnya ibu-ibu muda) dalam mendidik anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak menjadi terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa depan mereka memiliki keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.
Ø  Fenomena Negatif.
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak ditemukan perkembangan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia, seperti munculnya bahasa gaul, bahasa komunikasi kelompok bermain atau bahasa prokem, dan bahasa SMS.
Sekarang bahasa Indonesia telah menjadi bahasa besar yang digunakan dan dipelajari tidak hanya di seluruh Indonesia tetapi juga di banyak nrgara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi muda telah dicatat sebagai prestasi dari segi peningkatan komunikasi antar warga Negara Indonesia.
B.     Fungsi Bahasa Secara umum
Menurut Felicia, dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.  Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
1. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
Ø  agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,
Ø  keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

                  2. Bahasa sebagai alat komunikasi
      Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita. Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

                  3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
      Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat  hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.

                  4. Bahasa Sebagai Alat Kontrol Sosial
      Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Sebagai contoh yang sering kita dengan yaitu Ceramah Agama atapun Dakwah yang memiliki kegiatan bersifat menyeru, mengajak dengan tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
C.  Perkembangan fungsi Bahasa Indonesia
a. Abad ke-7 sampai abad ke-15, berfungsi sebagai : 1) Bahasa perhubungan lokal 2) Bahasa perdagangan 3). Bahasa pemerintahan 4) Bahasa agama.
b. Abad ke-15- awal abad XX (1920), Berfungsi sebagai : 1) Bahasa perhubungan/pergaulan local 2) Bahasa perdagangan 3) Bahasa sastra 4) Bahasa pemerintahan 5) Bahasa agama.
c. Awal abad XX (1920-1945), Berfungsi sebagai : 1) Lingua franca 2) Bahasa pergaulan 3) Bahasa perdagangan 4) Bahasa sastra 5) Bahasa pemerintahan 6) Bahasa pergerakan 7) Bahasa agama 8) Bahasa surat kabar dan media komunikasi 9) Bahasa kebudayaan.
d. Tahun 1945-sekarang,berfungsi sebagai : 1) Lingua franca 2) Bahasa pergaulan 3) Bahasa surat-menyurat (resmi,tak resmi) 4) Bahasa perdagangan 5) Bahasa agama 6) Bahasa sastra 7) Bahasa kebudayaan 8) Bahasa pemerintahan 9) Bahasa politik 10) Bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi 11) Bahasa pendidikan 12) Bahasa Negara 13) Bahasa persatuan 14) Bahasa surat kabar dan media komunikasi 15) Bahasa pembangunan 16) Bahasa dokumentasi 17) Bahasa pertemuan ilmiah.

D.    Kedudukan Bahasa Indonesia.
Kedudukan Bahasa Indonesia terdiri dari :
1. Menurut Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional:
a). Lambang kebanggaan kebangsaan.
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa Indonesia harus kita pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia.
b). Lambang Identitas Nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
c). Alat perhubungan.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah, dan buadaya).
d). Alat pemersatu Bangsa.
Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

2. Menurut Undang-undang Dasar, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.
Dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara.[1] Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara :
a). Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. 
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
b). Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
c). Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah. 
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d). Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
3.      Kedudukan dan fungsi lain Bahasa Indonesia
 Fungsi bahasa Indonesia adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya (Halim, 1976:19). Rumusan ini kemudian menjadi rumusan seminar Politik Bahasa Nasional dan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Prof. Dr. Slametmulyana dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1959 mengemukakan tiga fungsi pokok bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yaitu :
a) Sebagai alat menjalankan administrasi Negara.
b) Sebagai alat merapatkan berbagai suku menjadi satu bahasa.
c) Sebagai alat untuk menampung kebudayaan baru nasional. 


BAB III
PENUTUP 
                A.    Kesimpulan
1.       Bahasa Indonesia merupakan varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara.
2.      4 faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:
Ø  Bahasa melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia, yaitu bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
Ø  Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
Ø  Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku-suku lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi awal bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
Ø  Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
3.      Fungsi bahasa secara umum yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
4.      Kedudukan bahasa Indonesia Menurut Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional yaitu :
1.      Lambang kebanggaan kebangsaan.
2.      Lambang Identitas Nasional.
3.      Alat perhubungan.
4.      Alat pemersatu Bangsa.
Menurut Undang-undang Dasar, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara:
1.      Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. 
2.      Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3.      Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah. 
4.      Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan dan fungsi lain Bahasa Indonesia :
1.      Sebagai alat menjalankan administrasi Negara.
2.      Sebagai alat merapatkan berbagai suku menjadi satu bahasa.
3.      Sebagai alat untuk menampung kebudayaan baru nasional.





DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional. Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani/Editor Dendy Sugono. Jakarta: Progres Dan Pusat Bahasa. 2003.
http://dhino-ambargo.blogspot.com/2013/09/sejarah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa_30.html.




[1] Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975.